Tuan.
Selamat malam, Tuan
Apa kau sudah tidur? mungkin. Pikirku kau kelelahan seharian beberes.
Kau sedang sibuk apa saat ini? mengapa lama membalas pesanku.
Tapi ah aku tak mau bertanya-tanya.
Kau sendiri kemarin yang bilang sedang menyelesaikan beberapa urusan
Tapi kau sehat kan? Sudah ibadah? pagi tadi kau minta dibangunkan shalat tapi rupaya kau juga amat kelelahan karena semalam ada acara dengan teman satu kelasmu
Tuan, terimakasih ya
Terimakasih karena membuatku merasa tak sendiri lagi, sudah mau jadi teman ngobrolku, sudah baik dan pengertian sekali selama ini, sudah menghargaiku sebagaimana prinsipku.
Membuatku berpikir ternyata lelaki sebaikmu masih tersisa di dunia ini.
Tapi mengapa yaa? aku hanya sedang bertanya pada diriku. Mengapa sekecil perhatian akan sangat terasa dan harapanku ingin lebih
Kenapa pada saat yang sama kau juga telah bersama yang lain, aku takut merasa sendiri lagi, sedih lagi, lalu patah lagi.
Kini aku sudah pandai menguasai diri, menguasai perasaan dan emosiku. Aku akan bersikap sebagaimana kamu memperlakukanku. Kau bertanya, aku jawab. Kau diam, aku tak berusaha mencari-cari topik
Dengan itu setidaknya bisa menjadi batasan yang tak seharusnya kulanggar.
Sudah yaa
Semangat melanjutkan perjalanan, kata-kata andalanmu selalu saja 'semangat'
Kini giliran aku yang menyemangatimu
Doaku menyertaimu
Komentar
Posting Komentar